Apa yang harus dibuat umat Katolik pada masa prapaskah ini?
Pilar-Pilar Utama Umat Kristiani Menuju Pertobatan Sejati
(Refleksi Personal Masa Prapasah 2023)
Oleh: Hendrikus Konigun, S.Fil
Guru Agama Katolik di SMPK Immaculata-Ruteng
Pada hari Rabu Abu, umat Katolik sudah memasuki masa prapaskah. Masa khusus ini menjadi sebuah momen ret-ret agung yang di dalamnya para pengikut Kristus akan merenungkan secara mendalam tentang sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Di dalam kitab ajaran iman kita, masa prapaskah ini berlangsung secara 40 hari (bdk. KHK , Kan. 1249). Masa 40 hari ini mengingatkan semua umat beriman akan masa Yesus sendiri berpuasa di padang gurun sebelum dicobai Iblis (bdk. Mat, 4:2).Karena itu, lewat karya tulis sederhana ini penulis mencoba mengajak kita semua, secara khusus seluruh civitas academica SMPK Immaculata, untuk merenung bersama di masa prapaskah agar iman kita semakin dikuatkan.
Apa yang harus dibuat umat Katolik pada masa prapaskah
ini?
Menurut ajaran dan tradisi
Gereja Katolik ada 3 pilar utama yang harus dijalankan oleh seorang Katolik
pada masa ini. Tiga pilar penting itu dilaksanakan agar seorang kristen sejati
dapat menjalankan sebuah nilai pertobatan secara utuh dan total. Nilai pertobatan
ini dapat membantu seorang insan manusia secara khusus bagi perkembangan iman
akan Allah dan juga menghantar seseorang agar semakin dekat dengan-Nya. Ketiga
pilar utama masa prapaskah ini adalah puasa,
doa dan sedekah.
a. Puasa
Puasa dan juga pantang dalam ajaran Katolik berbeda
dengan ajaran agama lain. Mengacu kepada sabda Yesus sendiri, “jika engkau
berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh
orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya Bapamu di surga” (bdk. Mat,
6:17-18), menunjukkan arti yang paling benar akan puasa menurut Tuhan sendiri.
Yesus lewat sabda-Nya hendak menunjukkan bahwa berpuasa dan berpantang sejati
adalah hal yang patut diketahui hanya oleh Tuhan sendiri. Bukan sesuatu yang
dipamerkan dan ditunjukkan kepada orang lain. Puasa dan pantang adalah hal
personal seseorang dengan Tuhan. Hal-hal ini menunjukkan originalitas
pertobatan yang hendak dibuat oleh kaum beriman.
Menurut KHK ( Kan. 1251-1252), puasa dan pantang
dibedakan artinya. Puasa diartikan sebagai makan kenyang hanya satu kali dalam
sehari. Sedangkan pantang berarti memilih untuk mengurangi segala sesuatu
(makanan atau kebiasaan yang mengenakkan dan nikmat) demi rasa solidaritas yang
tinggi dengan sesama yang berkekurangan.Tidak makan daging dan ikan, tidak
minum kopi dan sopi, mengurangi rokok, jajan, main HP, belanja, dll., merupakan
contoh-contoh konkret dari berpantang yang merupakan usaha matiraga dan tobat.
b. Doa
Masa prapaskah seharusnya menjadi momentum bagi seorang
Katolik yang bertobat untuk meningkatkan intesitas doanya. Doa tidak berarti
hanya menunggu saat sulit atau gembira saja melainkan setiap saat dan waktu.
Tuhan, lewat masa prapaskah ini, ingin mengajak umat-Nya agar menghabiskan
setiap saat untuk selalu memuji dan memuliakan nama-Nya dalam sukacita (bdk.
Mzm, 100).
c. Sedekah
Sedekah adalah suatu tindakan personal untuk memberi. Bersedekah berarti memberikan sesuatu, seperti uang atau materi lainnya, kepada orang lain yang membutuhkan. Meskipun demikian Yesus lewat sabda-Nya menekankan bahwa sedekah yang sejati adalah sebuah bentuk pemberian tanpa pamer dan juga pamrih. Semuanya ini agar sedekah yang diberikan berkenan di mata Tuhan. Biasanya di masa ini tersedia apa yang disebut dengan Aksi Puasa Pembangunan (biasa disingkat APP) yang merupakan suatu aksi konkret sedekah bagi seluruh umat beriman untuk solider dengan yang berkekurangan lewat donasi tertentu yang akan disalurkan lewat paroki-paroki (Gereja).
Tiga Pilar masa prapaskah: ungkapan tobat manusia
Seorang Katolik sejati seharusnya menjalankan ketiga
pilar masa prapaskah di atas dengan baik. Di lain waktu manusia menyadari bahwa
setiap saat dia melakukan banyak hal yang tidak berkenan di hati Tuhan. Tiga
pilar ini menjadi sarana bagi seorang beriman untuk mendekatkan dirinya kepada Yang
Kuasa lewat pertobatan, karena dengan bertobat, seorang akan disucikan kembali
sehingga murni menjadi anak-anak Allah. Selamat menjalankan masa prapaskah di
tahun 2023 ini. Semoga dengan menjalankan puasa, doa, dan sedekah, seorang katolik
sejati akan semakin dekat dengan Allah dan imannya semakin dikuatkan.