Pembelajaran kolaborasi merupakan sebuah proses, dimana peserta didik mampu meningkatkan kemampuan kinerja bekerja sama dalam kelompok kecil menuju tujuan bersama dengan pendekatan yang berpusat pada peserta didik yang berasal dari teori pembelajaran sosial serta perspektif sosiokonstruktivis tentang pembelajaran.
Ruteng, Sabtu 17 Ferbuari 2024 SMPK
Immaculata Ruteng melaksanakan kegiatan kolaborasi mata pelajaran IPA Fisika,
Teknologi dan Informatika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia dengan materi rangkaian
listrik sederhana yang dipresentasikan oleh peserta didik kelas IX A, kegiatan
tersebut dilaksanakan di aula tengah SMPK Immaculata Ruteng.
Tujuan dari kegitan pembelajaran
kolaborasi yang dipresentasikan oleh peserta didik kelas IX A yaitu agar
peserta didik dapat mengetahui cara membuat rangkaian listrik sederhana
sehingga dapat dijadikan sebagai bekal konsep dasar dan penambahan wawasan.
Kegiatan awal dimulai dengan penayangan
video prosedur pembuatan rangakaian listrik sederhana yang mana peserta didik berkolaborasi
dengan pelajaran Teknologi Informasi dan Bahasa Indonesia dalam hal ini materi
teks prosedur, selanjutnya peserta didik mempresentasikan hasil kerja
menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Mempraktikan produk rangkaian
listrik seri dan rangkaian listrik pararel. Selanjutnya peserta didik melakukan
kegiatan umpan balik yaitu peseta serta didik lain diberikan kesempatan
bertanya mengenai materi yang dipresentasikan. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan
setiap hari Sabtu dengan bertujuan untuk berbagi pengalaman antara peserta
didik sehingga bukan hanya dengan sesama teman sekelasnya, namun dengan peserta
didik lain.
Sr. Veronika Meo, S.Pd., M.Pd selaku
kepala sekolah mengungkapkan, “Pembelajaran kolaborasi ini di lingkungan
pendidikan membawa sejumlah manfaat yang signifikan,yakni pertama meningkatkan keterlibatan
peserta didik sehingga terlibat aktif
dalam pembelajaran. Kedua, peningkatan keterampilan sosial, melalui
kolaborasi dengan teman dalam lingkungan sekolah, peserta didik dapat
meningkatkan keterampilan sosial mereka seperti kemampuan berkomunikasi, kerja sama,
dan empati. Ketiga, meningkatkan pemahaman konsep, diskusi dan berbagi ide
dengan teman agar membantu peserta didik memahami konsep-konsep pelajaran
dengan lebih baik. Keempat, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, peserta
didik diajak untuk mencari solusi bersama atas masalah yang kompleks, sehingga
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Kelima, meningkatkan rasa percaya diri,
partisipasi aktif dalam diskusi dan kolaborasi, sehingga membuat peserta didik
merasa lebih percaya diri dan percaya pada kemampuan mereka. Keenam, mengurangi
tingkat kecemasan, beberapa peserta didik mungkin merasa cemas atau takut untuk
berbicara di depan umum. Dalam lingkungan kolaborasi yang mendukung, peserta
didik merasa lebih nyaman untuk berbicara dan berkontribusi. Terakhir, mengembangkan
kemampuan kepemimpinan, kegiatan ini melatih peserta didik memiliki kesempatan
untuk mengambil peran kepemimpinan dalam berbagai proyek kolaborasi, sehingga
mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka.”
Ibu Maria Astuti Panggut, S.Pd selaku guru
mata pelajaran mengungkapkan bahwa, “sebelum pesentasi dilakasanakan peserta
didik terlebih dahulu melakukan konsultasi rutin mengenai materi yang dipaparkan
kepada guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bahasa Inggris,
dan Bahasa Indonesia. Beliau juga menambahkan bahwa antusias peserta didik
sangatlah tinggi karena mereka tidak hanya belajar materi pelajaran IPA Fisika
akan tetapi mempelajari mata pelajaran lain yang memiliki kaitan dengan materi
yang dipresentasikan. Antusis peserta didik ini juga sangat didukung dengan
partisipasi dari rekan guru dari mata pelajaran lain, sehingga peserta didik
mampu melaksanakan kegiatan kolaborasi ini dengan baik.”
Kegiatan kolaborasi ini bukan yang pertama
kali, sebelumnya Ibu Bibiana Bambut, S.Pd juga melakasanan kegiatan kolaborasi
lintas mata pelajaran IPA Fisika, Kesenian, dan IPS Geografi, dengan materi
Tata Surya yang dipresentasikan oleh peserta didik kelas VII F. Pertemuan
berikutnya dilakasanakan oleh Bapak Fransiskus Aurelius Loko, S.Pd lintas mata
pelajaran Bahasa Indonesia, IPS Geografi, dan Bahasa Inggris dengan materi teks eksplanasi yang dipersentasikan oleh peserta didik kelas
VIII A. Meteri teks eksplanasi ini bertujuan untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai fenomena alam yang terjadi.
Pembelajaran kolaborasi merupakan sebuah
proses, dimana peserta didik mampu meningkatkan kemampuan kinerja bekerja sama
dalam kelompok kecil menuju tujuan bersama dengan pendekatan yang berpusat pada
peserta didik yang berasal dari teori pembelajaran sosial serta perspektif
sosiokonstruktivis tentang pembelajaran.
*Edtr.Immcul