Cinta memudahkan manusia untuk lebih terbuka dengan realitas lain dan membangun suatu relasi yang akrab dengan yang lainnya.
Valentine
Oleh: Afrianus Barus
Valentine day atau lazim disebut hari kasih sayang merupakan perayaan tahunan yang dinanti oleh
semua orang khususnya pasangan muda mudi. Perayaan ini selalu
dipandang sebagai momen yang paling berharga
untuk membagikan kasih. Dalam perayaan ini, setiap pribadi
diundang untuk memberikan yang terbaik dari dirinya kepada orang yang
lain, entah itu berupa kado, kecupan
manis atau hal lain sebagai ungkapan cinta atau kasih.
Beberapa tahun terakhir perayaan
valentine menjadi bahan perdebatan. Ada beragam
pendapat yang muncul
berkaitan dengan boleh-tidak hanya valentine
ini dirayakan. Di satu pihak, ada
kelompok yang menolak perayaan ini karena menganggap valentine
sebagai perayaan agama tertentu atau
menjadi kultur dari wilayah tertentu. Namun, di pihak lain, ada kelompok yang
mendukung perayaan valentine karena didasari oleh argumentasi bahwa
valentine menjadi momen khusus
untuk memberikan kasih sayang kepada semua orang. Bagi mereka, membagikan kasih
kepada orang lain merupakan salah satu keutamaan moral. Kedua
kelompok
yang bertentangan ini memiliki dasar-dasar
argumentasi yang berbeda untuk menjustifikasi
pendapatnya.
Ada beberapa alasan mengapa hari kasih sayang diperingati
setiap tahun. Pertama, kodrat manusia yang selalu mengada bersama
yang lain. Manusia adalah homo
socius yang senantiasa
berada bersama yang lainnya. Gabriel Marcel mengafirmasi
kohabitasi manusia dengan mengatakan “
esse est co esse (ada bersama yang ada) ( Bdk. Kenneth T. Gallagher, The
Philosophy of Gabriel Marcel. New
York: Fordham University Press, 1975). Eksistensi yang koeksistensi memaksa manusia
untuk membangun relasi dengan yang lain. Relasi memungkinkan manusia untuk
mengenal yang lain sambil menghargai keunikan atau keberlainan. Kedua,
Manusia adalah makhluk yang membutuhkan cinta. Cinta memudahkan
manusia untuk lebih terbuka dengan realitas lain dan membangun suatu relasi
yang akrab dengan yang lainnya.
Valentine bukanlah
sebuah moment hura-hura atau rutinitas tahunan tetapi
merupakan sebuah ajakan atau suatu panggilan kepada setiap pribadi untuk keluar dari
dirinya,
menanggalkan ego pribadi kemudian
membuka diri terhadap realitas lain. Valentine mengajak “aku’ untuk keluar dari
diriku dan berani mencintai engkau sebagaimana adanya dirimu.
Orang
muda seringkali memaknai hari
valentine dengan cara membuat pesta-pesta yang meriah. Ironisnya, pesta-pesta
yang dibuat pada hari valentine ini sering kali menelurkan kekerasan. Banyak
kasus kekerasan, perkelahian yang menelan banyak korban, terjadi pada hari
kasih sayang. Valentine pun akhirnya kehilangan makna yang
sebenarnya.
Hari kasih sayang merupakan moment terindah untuk
membagikan kasih kepada semua orang. Namun, hari kasih sayang tidak boleh dijadikan tameng untuk
melegitimasi kekerasan. Kekerasan hanyalah ibu dari permusuhan.
Selamat hari valentine semoga kita semua bisa memaknai
hari penting ini !